Friday 21 February 2014

Beri Komentar Kamu..

Apa Itu De Javu ?

De Javu berasal dari frasa pracis yang berarti "pernah melihat" atau "pernah merasa". Maksudnya adalah mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya.
Singkatnya, pernah gak saat anda lagi mengalami suatu kejadian, ataupun melihat, mendengar, bahkan mencium sesuatu yang asing atau baru, tapi dipikiran anda merasa anda pernah mengalami hal itu. Meskipun anda lupa dan gak bisa mendeskripsikan secara jelas kapan saat itu berlangsung.
Itulah hal yang biasa dinamakan dengan De Javu.

Sebenernya orang yang mengalami De Javu itu bisa siapa aja, dan bukan karena mengalami gangguan otak maupun lainnya. Soalnya menurut beberapa riset yang saya lakukan (mode sok), ada lebih dari 70 persen manusia di dunia yang pernah mengalami hal kayak gini. Meskipun dengan sensasi yang berbeda-beda tentunya.
Pada awalnya ada beberapa kalangan yang menyebutnya dengan teori “optical pathway delay” yang maksudnya adalah saat anda melihat sesuatu, secara simultan mata kanan anda menangkapnya dan mengirimkannya lebih cepat ke otak, sehingga saat mata kiri melihat hal itu terasa seperti familiar. Sayangnya teori ini gak berlaku lagi, karena ada juga orang buta yang pernah mengalami De Javu.

Bagi beberapa orang skeptic, hal seperti De Javu ini mungkin gak lebih dari sensasi belaka, sayangnya ada beberapa orang yang mampu merasakan De Javu dengan begitu detail bahkan bisa mengatakan secara persis hal-hal yang akan terjadi selanjutnya saat De Javu mulai dirasakannya. Future Vision kah ? atau karena parallel world ? dan Many Wolrd Interprestasion ? ada ratusan teori tentang kejadian ini. Dan mungkin masing-masing teori itu didasarkan atas kejadian yang ada di sekitar mereka.

Lalu apa seperti pengidap Indigo ? tentu saja sedikit berbeda, karena De Javu bukanlah melihat masa depan, melainkan merasakan hal yang dialami saat ini seperti sesuatu yang pernah dialami sebelumnya.

Begini, tiap manusia normal memiliki 5 indera yang juga memiliki kepekaan yang berbeda. Seperti seberapa jauh matamu bisa melihat tulisan dengan jelas ? dan seberapa keras suara musik yang mampu kamu dengar dan masih terdengar jelas ? tiap orang pastinya memiliki kapabilitas yang berbeda.
Dan kalo anda ingin mempraktekkannya dengan simple, cobalah anda putar kepala anda dengan melihat ke sekeliling anda tanpa memperhatikan detailnya. Setelah itu, coba bayangkan secara detail apa saja yang anda lihat. Pastinya sulit karena otak kita tidak sempat merekam detail itu.

Salah, apapun yang kita lihat, yang kita cium, dengar, dan apapun yang indera kita rasakan akan terekam dengan detail seperti pada kamera. Bahkan ribuan kali lebih jelas dari itu. Soalnya rata-rata manusia memiliki sekitar 1.000.000.000 Tera sebagai memorinya, dan memiliki kemampuan 10.000 kali dari komputer tercanggih sekalipun. Sayangnya kebanyakan manusia cuma mampu mengoptimalkannya kurang dari 10 persen. Ilmuan super jenius kayak Mbah Albert Einstein aja cuma mampu mempergunakan sekitar 13 persen aja. Bayangin kalo bisa mengoptimalkan mencapai 50 persen. Dan semua hal yang bisa kita bayangkan, adalah apa yang tersimpan dalam otak kita itu.

Dan seperti kejadian De Javu, teori yang cukup dekat adalah karena kita pernah merasakan sensasi yang begitu mirip. Atau bahkan cuma mendekati, dan saat melihat kejadian yang hampir sama, otak kita secara gak sengaja mengakses ingatan kita sebelumnya dan dengan di selingi ingatan-ingatan lain yang tersusun, terjadilah De Javu seperti kita merasakan kejadian yang benar-benar mirip.

Contoh simple lagi, misalnya anda pernah tanpa sengaja melihat suatu lukisan sebuah gunung yang lancip tapi gak anda perhatikan dengan baik, lalu di tempat berbeda, anda melihat pohon besar dengan daun lebat, dan di tempat dan waktu berbeda lagi anda melihat pohon kecil dengan warna merah, setelah itu anda melihat salju di sekitar danau. Dan kesemua hal itu gak pernah benar-benar anda ingat, dan cuma tersimpan di memori otak.

Suatu saat, anda pergi ke sebuah tempat dengan gunung lancip yang dipenuhi salju dan pohon-pohon besar dengan daun lebat berwarna merah di sekitar danaunya. Saat itu tanpa sadar anda seperti pernah berada pada tempat itu, padahal yang terjadi sebenernya adalah otak anda mengakses memori yang sebelumnya tersimpan dan menyusunnya sedemikian rupa sehingga tempat itu terasa sangat familiar.

Meskipun enggak menutup kemungkinan kalau peristiwa De Javu itu adalah murni hal yang memang anda rasakan sebelumnya, dan persis sama saat anda mengalami hal saat ini. Bahkan yang lebih ekstrim lagi, peristiwa De Javu adalah peristiwa Time Leap yang gak anda sadari. Dan meskipun anda tidak mengingatnya, seperti sebelumnya otak andalah yang menyimpan memori itu.



0 komentar: