Sunday, 9 February 2014

Beri Komentar Kamu..

B. J. Habibie Teknologi dan Inspirasi


Kalau anda orang Indonesia, wajib banget kenal sama orang ini. Yap, Bacharuddin Jusuf Habibie, salah satu mantan Presiden ketiga Republik kita tercinta yang very visionaire, genius, and passionate. Beliau lahir di Parepare 25 Juni 1936 yang menggantikan Presiden Suharto tanggal 21 Mei 1998 saat reformasi dulu.

Siapa sih beliau itu ?

Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo, dan menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962, dan dikaruniai dua orang putra. Bisa juga dibilang sebagai Bapak-nya Teknologi di Indonesia. Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat diHamburg Jerman, sehingga mencapai puncak karier sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi. Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan PresidenSuharto. Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat sebagai Presiden (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto.

Beliau adalah satu-satunya Presiden yang punya paling banyak karya luar biasa di Indonesia bahkan dunia. Kalo tahu lagunya Joshua dulu yang petikannya “ bisa buat pesawat terbang, seperti Pak Habibie” yah karena emang beliau dulunya adalah perancang pesawat terbang pertama dari Indonesia di Hamburg. Meskipun saat menjabat sebagai Presiden dia juga melakukan kesalahan fatal dengan melepaskan Timor Timur dengan mengadakan referendum yang membuat masyarakatnya memilih antara Merdeka atau Integrasi. Dan efeknya pada tanggal 30 Agustus 1999 merdekalah Timor Timur yang sekarang jadi Timor Leste. Yah, emang sih manusia itu tempatnya salah dan lupa. Meskipun Eyang Einstein juga pastinya pernah melakukan kesalahan kan, mungkin emang kurang tepat sih menunjuk orang yang meskipun punya otak luar biasa, tapi dia belajar pada hal yang berbeda.

Misalnya aja, elo jago banget pelajaran itung-itungan. Belum tentu elo jago dalam hal sastra, begitupun sebaliknya. Dan begitu pula Pak Habibie ini, meskipun enggak sedikit juga prestasinya yang membanggakan saat menjabat sebagai Presiden RI. Dan yang paling hebat adalah dulu saat masa pemerintahannya nilai tukar rupiah bisa sampe Rp 6.500 bro. belum pernah kan dialami sesuai pemerintah setelahnya.

Inspiring ?

Banget lah harusnya, lihat tuh sampe dibawa ke film layar lebar Habibie Ainun yang laris manis saat dibawakan sama Reza Rahardian dan Bunga Cinta Lestari. Saya selalu bertanya-tanya, sebenernya kayak apa sih kehidupan orang-orang hebat didunia kesehariannya itu ngapain aja. Apa emang tiap hari kerjaannya cuma riset dan riset, bagaimana dia waktu kecil, mainannya apaan, trus dikasih makan apa sih sama orang tuanya. Albert Einstein, Leonardo Da Vinci, Abraham Maslow, Isaac Newton, Steve Job, Bill Gate, dan masih banyak lagi kan orang luar biasa yang menghasilkan karya yang gak mampu lagi dihasilkan di era sekarang. Tunggu dulu, jadi maksudnya sekarang kagak ada orang yang lebih hebat dari mereka ? bukan itu maksudnya, tapi kehebatan suatu maha karya adalah originalitasnya. Gak usah bangga kalo anda bisa membuat robot, bisa membuat reactor nuklir, karena emang udah ada developernya. Kecuali anda mampu membuat suatu inovasi yang belum pernah ada.

Bahkan gak usah kejauhan lihat orang dari luar negeri itu, di negeri kita aja ada kan Pak Habibie, kalo cuma pengin tahu kehidupan kesehariannya ya tinggal nonton Habibie Ainun aja. Loh kan itu cuma sisi romantisnya, sisi ilmiahnya emang kurang. Tapi bahkan Pak Habibie sendiri meng-approve kok film tersebut.

Di Indonesia sekarang sebenernya banyak banget kok orang yang kagak kalah cerdas sama beliau, kagak kalah jenius, kenapa saya simpulkan demikian ?

Simplenya gini, saya aja sering dianggap pinter sama banyak orang (ngarep), beneran kok. Pas Skripsi dulu aja, karya saya dibilang Amazing sama dosen pengujinya. Bahkan kayak kagak ada hak ciptanya, malah dipromosikan kesana kemari. Intinya, saya yang kayak gini aja udah bisa buat karya kayak gitu, pastinya di Indonesia kan ada banyak yang jauh lebih pinter dari saya. Begitupun anda, pastinya sepintar apapun anda aka nada yang lebih pintar. Langit diatas langit judulnya.

Lalu kalo emang ada banyak yang hebat, kenapa enggak ada sesuatu yang luar biasa dari ciptaan Indonesia ?

Sebelumnya, bukan berniat meremehkan. Orang yang hebat adalah orang yang meskipun mempunyai sedikit bisa mengoptimalkannya dengan tepat. Emang banyak banget orang pinter dengan otak jenius di Indonesia, tapi masalahnya adalah mindset kebanyakan orang Indonesia masih kaku. Terlalu cepat puas dengan karya, dan rasa malas masih menghinggapi banyak orang dengan karunia otak yang bagus. Orang-orang kreatif di Indonesia kebanyakan masih terus mengeluhkan kurangnya perhatian Pemerintah yang membuat usaha mereka kayak statis. Meskipun itu bener, tapi jangan terlalu bergantung dong sama Pemerintah. Kan yang harus diurusi bukan cuma anda, ada 135 juta jiwa kata Bang Haji, yang sekarang udah lebih dari 200 jutaan. Jalan keluarnya, ya cari deh Negara lain yang mau approve karya elo, biasanya Malaysia tuh yang antusias kalo ada karya hebat dari Indonesia.

Kayak Pak Habibie kan juga belajarnya di Jerman, dan malah disana dikasih fasilitas yang luar biasa. Indonesia kagak mampu memberikan hal yang kayak gitu, tapi bukan hal yang seperti itu yang mau saya anjurkan. Biarpun di Jerman sono lebih enak, tapi beliau tetap punya rasa nasionalis yang tinggi banget. Ada juga Anggun C Sasmi yang juga masih tetep nasionalis. Kesimpulannya, contoh Pak Habibie, buat karya kamu sehebat mungkin, trus jual ke Negara lain, tapi tetep punya rasa kalo kamu adalah orang Indonesia.

Bacharuddin Jusuf Habibie, dan karyanya.

·         Proceedings of the International Symposium on Aeronautical Science and Technology of Indonesia / B. J. Habibie; B. Laschka [Editors]. Indonesian Aeronautical and Astronautical Institute; Deutsche Gesellschaft für Luft- und Raumfahrt 1986
·         Eine Berechnungsmethode zum Voraussagen des Fortschritts von Rissen unter beliebigen Belastungen und Vergleiche mit entsprechenden Versuchsergebnissen, Presentasi pada Simposium DGLR di Baden-Baden,11-13 Oktober 1971
·         Beitrag zur Temperaturbeanspruchung der orthotropen Kragscheibe, Disertasi di RWTH Aachen, 1965
·         Sophisticated technologies : taking root in developing countries, International journal of technology management : IJTM. - Geneva-Aeroport : Inderscience Enterprises Ltd, 1990
·         Einführung in die finite Elementen Methode,Teil 1, Hamburger Flugzeugbau GmbH, 1968
·         Entwicklung eines Verfahrens zur Bestimmung des Rißfortschritts in Schalenstrukturen, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1970
·         Entwicklung eines Berechnungsverfahrens zur Bestimmung der Rißfortschrittsgeschwindigkeit an Schalenstrukturen aus A1-Legierungen und Titanium, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1969
·         Detik-detik Yang Menentukan - Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, 2006 (memoir mengenai peristiwa tahun 1998)
·         Habibie dan Ainun, The Habibie Center Mandiri, 2009 (memori tentang Ainun Habibie)

(sumber : Wikipedia)



0 komentar: