Istri Idaman
Suatu hari seorang pemuda bernama
Audi yang sudah sangat sukses dengan pekerjaannya di kota pulang kekampung
halamannya menemui kedua orang tuanya dan hendak meminta izin untuk menikahi
kekasihnya yang sudah dipacarinya sekitar 4 tahun, tapi orangtuanya agak kurang
setuju karena kekasihnya perempuan yang sedikit malas.
Saat makan malam tiba Audi
duduk bersama kedua orang tuanya dan seorang kakak laki-lakinya dimeja makan. Karena
kedua orang tuanya sudah mencium gelagat dari Audi, akhirnya mereka memulai
pembicaraan.
Ayah : Di, sekarang kan kamu udah mapan, kerjaan
kamu juga udah sukses dan berpenghasilan yang sangat cukup bahkan udah bisa
memberangkatkan kami naik haji, dan ngasih ini itu ke adik-adikmu. Apa kamu
enggak pengin berkeluarga ?
Ibu : gini maksudnya nak, kemaren-kemaren Pak Lurah kesini. Sewaktu dia
lihat kamu pulang bawa mobil bagus, dan tahu penghasilan kamu banyak, dia
berencana menikahkan anak bungsunya sama kamu.
Audi : Tapi, bu…
Ayah : gini nak, Pak Lurah itu orang terpandang,
kalo sampe menolak yah kami nggak enak. Anaknya juga lebih cantik dari pacar
kamu, dan dia pinter masak, rajin bersih-bersih, rajin nyuci, dan tiap pagi belanja
ke pasar bareng Ibu kamu.
Kakak : bener tuh, dibanding sama pacar kamu yang
kalo kesini cuma duduk-duduk aja, kagak mau bantu-bantu ibu didapur. Dan dia
bilang sendiri katanya dia kagak bisa masak. Kamu mau istrimu nanti kayak gitu
?
Ibu : kan nantinya yang akan mengurusi rumah tangga, yang ngurusin
dapur, ngurusin kebersihan istrimu juga.
Lalu setelah mendengar
perkataan dari orang tua dan kakaknya Audi hanya tersenyum sambil meletakkan
sendok diatas piring yang sudah kosong.
Audi : Pak, Bu, Bang, sebelumnya saya minta maaf.
Saya ini ingin menjadikan orang yang saya cintai sebagai seorang istri,
bukannya pembantu.
Dia emang enggak pinter
masak, enggak pinter bersih-bersih rumah, dan enggak serajin anaknya Pak Lurah.
Tapi dia dari dulu sewaktu saya masih susah selalu setia sama saya. Beda sama
Pak Lurah yang cuma memandang saya dari harta dan jabatan. Dan meskipun enggak
tahu nantinya, tapi saya selalu nyaman dan bahagia sama pacar saya Pak, Bu.
Bukan karena dia anak
orang terpandang, dan bukan karena malu menolak ajakan dari seseorang yang
terpandang itu.
Seorang istri adalah
seseorang yang akan menemanimu kelak, menjaga anak-anakmu, dan yang nantinya
akan membuatmu tersenyum saat pulang kerumah setelah seharian bekerja. Jadi pilihlah
seorang istri yang sanggup membuatmu nyaman, bukan hanya karena status
keluarga, kecantikan, dan apapun kelebihannya.
Ngomong-omong ini, humor
mananya sih ?
5 komentar:
lumayan...
makasih bro..
Istri yah, bukan pembantu ?
wkwkwkwk... saya ndiri juga ketawa kalo mbaca ini lagi
Haha
Post a Comment