Tuesday 30 December 2014

Beri Komentar Kamu..

Negara Yang Kehidupannya Terancam Oleh Air


Pernah kepikiran gak kalau anda hidup di negara yang sama sekali gak ada air sama sekali ? atau malahan negara yang sudah terancam oleh air itu sendiri ? selain jadi sumber kehidupan, air juga bisa berubah jadi sesuatu yang menakutkan loh.

Nah, ini ada beberapa Negara yang kehidupannya terancam oleh air.

1. Maladewa



Maladewa merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak dikawasan sebelah utaran Samudra India dan selatan India. Maladewa dikenal pula sebagai negara kecil yang didirikan di atas daratan koral dengan ketinggian daratan 1 meter di atas permukaan air laut. Karena ketinggian wilayahnya itulah, National Geographic menyebut kawasan Maladewa sebagai ‘titik nolnya’ untuk perubahan iklim di dunia.

Pada 2009 ,  Presiden Mohamed Nasheed bersama dengan para menteri yang tergabung di dalam kabinetnya, mengadakan sebuah pertemuan yang khusus membahas isu naiknya permukaan air laut. Sang presiden merasa bahwa negaranya tersebut terancam tenggelam, sehingga pemerintahnya perlu melakukan langkah-langkah untuk menanggulanginya secara efektif dan efisien.  Berdasarkan lembaga klimatologi IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), jika permukaan air laut naik sebanyak tujuh inchi saja, maka Maladewa akan tenggelam dan punah.


2. Irlandia


Hujan yang deras dijadikan kambing hitam tercampurnya air yang berasal dari mata air dengan air kotoran, limbah yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor yang berasal dari lahan pertanian dan peternakan. National Geographic melaporkan bahwa pemerintah Irlandia telah menempuh langkah dengan memasangkan detektor polusi nirkabel di beberapa sungai, sehingga dapat diketahui unsur kandungan air sungai tersebut.

3. Selandia Baru ( New Zealand ) Terancam Es Mencair


Negara yang satu ini popular dengan keindahan dan keeksotisan relief daratan dan alam liarnya, namun demikian negara ini terancam oleh isu air yang sangat serius akibat mencairnya Gletser (gunung es) Tasman. Dr. Martin Brook, dosen mata kuliah Geografi Fisikal  dari Massey University mengatakan:”Iklim yang sekarang terjadi di kawasan tersebut terlalu hangat untuk gletser dan mencegahnya untuk tidak mencair diketinggian 730m di atas permukaaan laut. Akibatnya gletser pun mencair dengan cepat dan akan hilang secara bersamaan.”

Gletser yang berada di kawasan Tasman tersebut bahkan membentuk sebuah danau alami, salah satunya bahkan sudah tidak terlihat lagi sejak 1973, berdasarkan keterangan Brook. Citra satelit Selandia Baru yang Anda lihat diambil pada 30 Maret 2011 lalu, melalui Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) oleh satelit Aqua.



4. Belanda Terancam Naiknya Permukaan Air Laut


Sebagaimana ancaman yang membuntuti masyarakat di Maladewa, Belanda yang dikenal sebagai negeri kincir angin dan keju ini pun diancam oleh permukaan air laut yang naik. Bayangan berwarna merah yang berada di dalam citra satelit terlihat lebih tebal daripada area vegetasi hijau. Seharusnya citra tersebut menjelaskan akan adanya resiko daratan hijau Belanda yang akan terendam oleh air laut. NEAA (Netherlands Environmental Assesment Agency) mengatakan ancaman tersebut merupakan buntut panjang dari perubahan iklim dari dekade ke dekade.

Juru bicara NEAA mengatakan:”Dalam dua abad setengah beberapa negara di dunia terancam oleh naiknya permukaan air laut, terutama negara yang berada di wilayah permukaan rendah. Perbuahan tinggi permukaan air laut ini disebabkan oleh iklim yang semakin tidak menentu.” Citra satelit Belanda yang warna airnya keliru ini diambil pada 24 Mei 2002, melalui Advance Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer (ASTER) yang mengudara melalui satelit Terra milik NASA.


5. Greenland Terancam Mencairnya Es




Berdasarkan informasi yang diperoleh dari ICESat (Ice, Cloud, and Land Elevation Satellite) milik NASA, terlihat perubahan permuakaan es di Greenland antara tahun 2003 dengan 2006. Sebagaimana yang dijelaskan oleh NASA, bahwa wilayah berwarna putih mengindikasikan permukaan yang tebal dan warna biru mengindikasikan permukaan yang menipis. Sementara warna abu menggambarkan permukaan yang tidak berubah.

Berdasarkan catatan para ahli, keadaan permukaan es Greenland semakin membahayakan. Berdasarkan laporan Science Daily, sebuah studi mengatakan Greenland akan hilang 2000 tahun lagi jika suhunya meningkat sebesar 1,6 derajat saja.


Sumber : Uniknya

So, bagaimana ? Bukan enggak mungkin loh Negara kita tercinta juga bakalan mengalami hal mengerikan seperti itu. Bayangkan saja Jakarta sekarang dengan siklus banjir tahunan yang makin lama makin tinggi. 

0 komentar: