JIKA kematian terindah itu dimulai dengan
ibadah, maka persiapkan lahir-batinmu di angka13. Percayalah, angka 13 bukan
sebuah kesialan, justru di balik angka tersebut ada rahasia untuk menemukan
surga-Nya.
Barangkali doktrin 13 sebagai angka sial itu
upaya untuk menciptakan sugesti negatif yang melemahkan keimanan kita.
Seburuk-buruknya kaum ialah yang mengikuti paham tertentu sementara tidak
sebenar mendalaminya secara bijaksana.
Angka 13 kerap dianggap angka sial. Segala yang
dimulai dengan angka 13 dianggap akan berakhir dengan keburukan. Sungguh,
doktrin ini menyesatkan dan sangat tidak mendasar. Bagi umat Muslim, angka 13
justru menjadi salah satu angka terbaik yang menjadi upaya untuk menegakkan tiang
agama, yakni dengan menjalankan ibadah shalat.
Rukun shalat ada 13, yaitu :
1. Berdiri bagi yang mampu
Berdiri tegak pada
saat shalat fardhu untuk orang yang mampu, Dalilnya terdapat pada firman Allah
‘azza wa jalla QS:Al-Baqarah:238 : “Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha
(Shalat Ashar) serta berdirilah untuk Allah‘azza wa jalla dengan khusyu.”
2. Takbiiratul-ihraam
Takbiiratul-ihraam ialah mengucapan: ‘Allahu
Akbar’, “Pembukaan (dimulainya) shalat dengan takbir dan diakhiri salam.”
3. Membaca Al-Fatihah
Membaca Al-Fatihah merupakan rukun pada setiap
raka’at, sebagaimana yang tercantum dalam hadits Muttafaqun ‘alaih: ” Tidak ada
shalat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah.”
4. Ruku’
5. I’tidal atau Berdiri tegak setelah ruku’
6. Sujud dengan tujuh anggota tubuh
7. Duduk di antara dua sujud
Membahas Duduk di antara dua sujud terdapat
Dalil dari rukun ini ialah firman Allah ‘azza wa jalla QS: Al-Hajj : 77 :
“Wahai orang-orang yang beriman ruku’lah dan sujudlah.”
8. Thuma’ninah dalam semua amalan shalat
9. Tertib
urutan untuk tiap rukun yang dikerjakan Dalil
rukun-rukun ini adalah haditsmusii` (orang yang salah shalatnya), “Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam masuk mesjid, lalu seseorang masuk dan melakukan shalat lalu ia datang
memberi salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab salamnya dan bersabda : ‘Kembali! Ulangi
shalatmu! Karena kamu belum shalat (dengan benar)!, … Orang itu melakukan lagi
seperti shalatnya yang tadi, lalu ia datang memberi salam kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab
salamnya dan bersabda : ‘Kembali! Ulangi shalatmu! Karena kamu belum shalat
(dengan benar)!, … sampai ia melakukannya tiga kali, lalu ia berkata: ‘Demi
Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran sebagai Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, saya tidak sanggup melakukan yang lebih baik dari ini maka ajarilah
saya!’ Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya: ‘Jika kamu
berdiri hendak melakukan shalat, takbirlah, baca apa yang mudah (yang kamu
hafal) dari Al-Qur`an, kemudian ruku’lah hingga kamu tenang dalam ruku’, lalu
bangkit hingga kamu tegak berdiri, sujudlah hingga kamu tenang dalam sujud,
bangkitlah hingga kamu tenang dalam duduk, lalu lakukanlah hal itu pada semua
shalatmu. ”(HR. Abu Dawud dan dishahihkan Al-Hakim)
10. Tasyahhud Akhir
Tasyahhud akhir termasuk rukun shalat sesuai
hadits dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Tadinya, sebelum
diwajibkan tasyahhud atas kami, kami mengucapkan: ‘Assalaamu ‘alallaahi min
‘ibaadih, assalaamu ‘alaa Jibriil wa Miikaa`iil (Keselamatan atas Allah ‘azza
wa jalla dari para hamba-Nya dan keselamatan atas Jibril ‘alaihis salam dan
Mikail ‘alaihis salam)’, maka Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : “Jangan kalian mengatakan, ‘Assalaamu ‘alallaahi min ‘ibaadih
(Keselamatan atas Allah ‘azza wa jalla dari para hamba-Nya)’, sebab
sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla Dialah As-Salam (Dzat Yang Memberi
Keselamatan) akan tetapi katakanlah, ‘Segala penghormatan bagi Allah, shalawat,
dan kebaikan’, …”Lalu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan
hadits keseluruhannya.
11. Duduk Tasyahhud Akhir
Sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam,“Jika seseorang dari kalian duduk dalam shalat maka hendaklah ia
mengucapkan At-Tahiyyat.” (Muttafaqun ‘alaih)
12. Shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam
Sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam,“Jika seseorang dari kalian shalat… (hingga ucapannya beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam) lalu hendaklah ia bershalawat atas Nabi.
”Pada lafazh yang lain, “Hendaklah ia
bershalawat atas Nabi lalu berdoa.”(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
13. Dua Kali Salam
Sesuai sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, “… dan penutupnya (shalat) ialah salam.”
Lalu adakah kita masih takut dengan angka 13,
padahal itu hanyalah sebuah ketakutan yang bisa jadi disebarkan untuk mengikis
pengetahuan kita perihal betapa keistimewaan angka 13 yang terangkum dalam
rukun-rukun shalat.
Selamat merenung, semoga kita bukan termasuk
golongan hamba yang merugi karena mengikuti sebuah budaya tanpa mengkaji lebih
jauh apakah kebudayaan itu benar atau tidaknya.
https://plus.google.com/+enikirawati/posts
0 komentar:
Post a Comment